Vitamin B3 Dapat Mengobati dan Mencegah Ginjal Akut

Vitamin B3 Dapat Mengobati dan Mencegah Ginjal Akut

Tahukah Kamu kalau Vitamin B3 Dapat Mengobati dan Mencegah Ginjal Akut? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin B3 secara oral mungkin akan segera menjadi cara yang efektif untuk mengobati atau bahkan mencegah cedera ginjal akut.

Vitamin B3 Dapat Mengobati dan Mencegah Ginjal Akut

ginjal akut

Umumnya, pada cedera ginjal akut, ginjal tiba-tiba berhenti berfungsi yang disebabkan oleh akibat komplikasi selama rawat inap.

Meski bersifat sementara, kondisi ini bisa berakibat fatal. Faktanya, Institut Kesehatan Nasional (NIH) mengatakan bahwa 9,5 persen orang dewasa yang memiliki kondisi ini pada tahun 2013 meninggal.

Cedera ginjal akut terjadi ketika produk limbah menumpuk dalam darah dan ginjal berjuang untuk menjaga keseimbangan cairan yang baik dalam tubuh.

Orang dengan kondisi tertentu berisiko mengalami gagal ginjal akut. Umumnya, lansia, pengidap penyumbatan pada pembuluh darah, penderita diabetes, hipertensi dan yang sedang dirawat di rumah sakit.

Penelitian baru yang lewat pimpinan oleh Dr. Samir M. Parikh — spesialis ginjal di Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) di Boston — menunjukkan bahwa bentuk vitamin B3 bisa dalam penggunaan untuk mencegah cedera ginjal akut pada orang yang rentan.

Setidaknya klaim itu termuat dalam sebuah jurnal Nature Medicine.

Tingkat enzim rendah dan cedera ginjal akut

Dr Parikh dan tim mempelajari metabolisme tikus dengan cedera ginjal akut. Tes urin mengungkapkan kadar zat yang disebut nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+) yang lebih rendah. 

NAD+ adalah bentuk metabolisme terakhir dari vitamin B-3 setelah vitamin tersebut dicerna.

Selain itu, tes menunjukkan tingkat tinggi zat lain yang disebut quinolinate, yaitu prekursor NAD+. 

Lewat temuannya, para peneliti menyimpulkan bahwa enzim yang biasanya mengubah quinolinate menjadi NAD+ mungkin tidak berfungsi. Enzim ini disebut QPRT.

Untuk menguji hipotesis, para peneliti menggunakan teknologi pengeditan gen untuk tikus yang telah mengurangi tingkat enzim QPRT dengan ginjal yang sehat.

Tikus kemudian segera menunjukkan gejala cedera ginjal akut, termasuk penurunan kadar NAD+ dan kadar quinolinate yang lebih tinggi. Dari temuan tersebut, para ilmuwan menyimpulkan, bahwa “menetapkan QPRT sebagai mediator resistensi stres ginjal.”

Perawatan vitamin B3: Aman dan bermanfaat

Kemudian, para peneliti melakukan empat penelitian pada manusia untuk memeriksa apakah quinolinate dapat digunakan untuk mengindikasikan penurunan biosintesis NAD+.

Mereka menemukan bahwa pasien yang telah menjalani operasi besar dan karena rentan mengalami cedera ginjal akut memiliki kadar quinolinate yang tinggi dalam urin mereka.

Para peneliti juga memberikan dosis besar vitamin B-3 kepada 41 orang yang telah menjalani operasi jantung.

“Hasil kami,” jelas Dr. Kamal Khabbaz, kepala bedah jantung di BIDMC, “menyarankan bahwa biosintesis NAD+ menjadi terganggu selama cedera ginjal akut manusia dan peningkatan kadar vitamin B-3 mungkin aman dan bermanfaat bagi pasien.”

“Memperbaiki  NAD+ mampu mendorong kesehatan pasien yang berisiko mengalami cedera ginjal akut, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan temuan ini,” Dr. Khabbaz menyimpulkan.

Dr Parikh menggemakan peringatan yang sama, dengan mengatakan, “Temuan ini sangat awal, tetapi hasilnya menunjukkan bahwa suatu hari kita dapat melakukan tes non-invasif untuk status NAD+ dan bahkan mungkin mengobati cedera ginjal akut dengan meningkatkan kadar NAD+.”

Itulah artikel  Vitamin B3 Dapat Mengobati dan Mencegah Ginjal Akut. Semoga bermanfaat!