Paparan Cahaya Terang Baik untuk Kesehatan Mental dan Tidur Lebih Nyenyak

Purityfic Vitamin - Mengapa lebih banyak waktu di bawah sinar matahari dapat meningkatkan suasana hati seseorang?


Paparan Cahaya Terang Baik untuk Kesehatan Mental dan Tidur Lebih Nyenyak

Sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti di Rumah Sakit Brigham and Women's yang berafiliasi dengan Harvard menunjukkan bahwa tidur mungkin menjadi kuncinya.

Penelitian yang melibatkan lebih dari 6.600 peserta ini menemukan bahwa peserta yang menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari memiliki waktu tidur yang lebih teratur, dan tidur yang lebih teratur dikaitkan dengan gejala depresi yang lebih rendah dan kemungkinan depresi ringan atau berat yang lebih rendah. Hasil penelitian ini dipublikasikan di JAMA Network Open.

“Tidur yang konsisten dan teratur memiliki efek yang luas pada kesehatan kita,” kata Profesor Peter C. Farrell dari Kedokteran Tidur di Harvard Medical School.

“Penelitian di masa depan yang meneliti terapi cahaya terang tidak boleh mengabaikan peran yang mungkin dimainkan oleh keteraturan tidur dalam memengaruhi suasana hati dan gejala depresi.”

Penelitian yang dipimpin oleh Danielle A. Wallace ini menggunakan data yang dikumpulkan dari tahun 2011 hingga 2014 dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional.

Tim menyelidiki apakah paparan cahaya terang (pada tingkat yang umumnya setara dengan paparan cahaya siang hari) dikaitkan dengan gejala depresi, dan, jika demikian, apakah indeks keteraturan tidur (ukuran konsistensi jadwal tidur sehari-hari) menjelaskan hubungan ini.

Cahaya terang dan keteraturan tidur diukur dengan menggunakan perangkat yang dikenakan di pergelangan tangan.

“Kami menemukan bahwa lebih banyak waktu yang dihabiskan di bawah cahaya terang sedikit terkait dengan gejala depresi yang lebih rendah dan keteraturan tidur sebagian menjelaskan hubungan ini,” kata Wallace.

“Vitamin D yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan paparan cahaya terang yang lebih besar dan keteraturan tidur yang lebih baik, tetapi tidak dengan gejala depresi.”

Para penulis mencatat bahwa temuan-temuan tersebut dibatasi oleh sifat data yang bersifat cross-sectional, dan oleh karena itu hubungan sebab akibat tidak dapat ditentukan. Sebagai contoh, gejala depresi dapat memengaruhi waktu yang dihabiskan di luar ruangan dan paparan cahaya terang.

Penelitian di masa depan harus mengikuti partisipan dari waktu ke waktu untuk mengevaluasi peran keteraturan tidur dalam hubungan antara paparan cahaya dan suasana hati.

You might also like