Catat! Ini Fungsi Utama Vitamin untuk Mengatur Metabolisme

Purity Vitamin Indonesia - Tahukan kamu kalau sejumlah mineral dan vitamin baik untuk menjaga metabolisme tubuh?

Apa itu Metabolisme?

Metabolisme adalah proses yang digunakan tubuh untuk memecah makanan dan nutrisi untuk energi dan mendukung sejumlah fungsi yang berbeda dalam tubuh. Apa yang kita makan, termasuk vitamin dan mineral, mempengaruhi metabolisme.

Metabolisme dikenal lebih cepat membakar kalori, sehingga kecil kemungkinan seseorang akan mengalami penambahan berat badan. Proses mengubah zat menjadi energi ini seiring akan melambat saat bertambahnya usia.

Beberapa vitamin dan mineral dapat membantu menjaga metabolisme bekerja secara efektif yang biasanya berasal dari suplemen atau sumber makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral.

Berikut ini 5 vitamin dan mineral terbaik untuk menjaga dan meningkatkan fungsi tubuh, termasuk metabolisme, dan mendukung pengendalian berat badan yang baik.

Mineral dan Vitamin untuk Menjaga Metabolisme

1. Vitamin B

Salah satu vitamin yang punya banyak jenis adalah Vitamin B. Jenis vitamin ini memiliki banyak peran penting dalam metabolisme energi dalam tubuh. Vitamin B meliputi:

  1. B12
  2. Biotin
  3. Folat
  4. B6
  5. Asam Pantotenat atau B5
  6. Niasin atau B3
  7. Riboflavin atau B2
  8. Tiamin atau B1

Oleh karena itu, defisiensi salah satu vitamin B dapat mempengaruhi vitamin B lainnya, yang dapat mengganggu metabolisme seseorang.

  1. B12 sangat penting untuk metabolisme protein dan lemak. Tubut membutuhkan B6 dan folat untuk bekerja dengan baik.
  2. B6 juga membantu metabolisme protein.
  3. Tiamin Membantu metabolisme tubuh, lemak, protein, dan karbohidrat .

Kemampuan untuk memproses lemak, protein, dan karbohidrat sangat penting. 

Metabolisme yang baik akan mendorong tubuh untuk mengubah nutrisi menjadi energi alih-alih menyimpan sebagai lemak. 

Agar proses perubahan jadi energi maksimal, kita harus memenuhi tubuh dengan asupan Vitamin B kompleks dengan cukup. 

Sumber makanan utama yang kaya Vitamin B:

  1. Daging tanpa lemak dan makanan laut
  2. Biji-bijian, termasuk barley dan beras merah
  3. Produk susu
  4. Telur
  5. Beragam jenis buah-buahan seperti apel, anggur, semangka dan pisang. 
  6. Kacang-kacangan dan biji-bijian
  7. Beberapa sayuran, termasuk bayam, kentang, dan labu

B-12 hanya ada dalam produk hewani, itu berarti orang dengan gaya hidup vegetarian dan vegan mungkin mengalami kesulitan mengonsumsi vitamin ini dalam jumlah yang cukup.

Selain produk susu, berikut sejumlah makanan yang mengandung vitamin B12:

  1. Susu nabati ragi nutrisi
  2. Sereal sarapan
  3. Beberapa spread, seperti Marmite

2. Vitamin D

Vitamin untuk Mengatur Metabolisme

Dua studi  mengamati korelasi antara vitamin D dan berat badan wanita yang lebih tua dan anak-anak. Keduanya menemukan bahwa peserta dengan lemak lebih banyak memiliki kadar vitamin D lebih rendah daripada mereka yang kurang lemak.

Para peneliti saat ini tidak yakin apakah vitamin D yang rendah berkontribusi terhadap obesitas atau sebaliknya. Diet, kontrol gula darah, dan waktu yang Anda habiskan di luar ruangan mungkin berperan dalam berat badan seseorang.

Riset Menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu mengontrol gula darah dan meningkatkan resistensi insulin pada penderita diabetes.

Tidak seperti vitamin esensial lainnya, Anda bisa mendapatkan asupan vitamin D dari sinar matahari. Paparan sinar matahari yang tidak terlalu banyak merupakan sumber vitamin D.

Makanan yang mengandung vitamin D antara lain:

  1. Kuning telur
  2. Ikan berlemak: salmon, mackerel, dan sarden
  3. Minyak hati ikan kod
  4. Hati sapi
  5. Susu
  6. Susu nabati
  7. Sereal sarapan
  8. Beberapa jenis jamur

Jika seseorang kelebihan berat badan, suplementasi vitamin saja mungkin tidak memperbaiki berat badan. Penurunan berat badan harus datang dari perubahan gaya hidup juga.

Namun demikian, penelitian di tahun 2016 Menemukan bahwa wanita pasca menopause dengan diabetes tipe 2, yang sering mengonsumsi yogurt yang diperkaya vitamin D, dapat meningkatkan kadar gula darah dan mengurangi peradangan. Mereka juga mengalami pengurangan ukuran pinggang.

Satu sudi lain Menemukan bahwa mengonsumsi kalsium dengan tambahan vitamin D berbarengan sedikit mengurangi risiko kenaikan berat badan pada wanita pasca menopause.

Anda harus memeriksakan kadar vitamin D mereka setiap 12 bulan dan berkonsultasi dengan dokter terkait jumlah yang harus Anda konsumsi. 

3. Kalsium

Senada dengan hal di atas, penelitian lebih lanjut menunjukkan kalsium mungkin penting untuk metabolisme yang sehat, kontrol gula darah, serta tulang yang sehat.

Sejumlah penelitian dari 2010 menyatakan kadar kalsium yang lebih tinggi disertai vitamin D dapat membantu penurunan berat badan.

Sebuah studi yang lebih tua pada tahun 2007 menemukan bahwa diet tinggi kalsium susu mampu meningkatkan penurunan berat badan pada orang dengan diabetes tipe 2.

Namun, penelitian lebih baru dan kompleks diperlukan untuk membuktikan efektif tidaknya strategi ini. 

Adapun cara mendapat kalsium yang cukup bisa dipenuhi dari berbagai sumber makanan berikut. Makanan yang mengandung kalsium tinggi adalah:

  1. Susu
  2. Yogurt
  3. Sereal 
  4. Jus jeruk 
  5. Sayuran berdaun hijau tua
  6. Biji
  7. Kacang almond

4. Iron

Tubuh membutuhkan zat besi untuk metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan. Zat besi juga penting untuk fungsi sel dan produksi berbagai hormon.

Besi berperan penting Sumber dalam membawa oksigen menuju sel darah merah. Sel darah merah membawa oksigen ke dan dari otot dan jaringan dalam tubuh.

Jika seseorang memiliki kadar zat besi yang rendah, tubuh mereka mungkin tidak mengirim cukup oksigen ke otot mereka.  Otot yang memiliki kadar oksigen yang rendah tidak mampu membakar lemak.

Defisiensi Zat Besi juga mengganggu metabolisme yang optimal dalam tubuh.

Sumber zat besi antara lain:

  1. Daging
  2. Kacang polong
  3. Sereal yang diperkaya
  4. Beras merah
  5. Sayuran berdaun hijau tua
  6. Tahu dan kedelai

Meskipun zat besi sangat penting, zat ini juga beracun jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Oleh sebab itu, harus berbicara dengan dokter atau ahli gizi tentang apakah mereka kekurangan zat besi sebelum mereka mengonsumsi suplemen.

5. Magnesium

Tanpa magnesium, reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam tubuh tidak dapat terjadi. Ketergantungan ini menunjukkan bahwa magnesium sangat penting untuk metabolisme dan produksi energi.

Magnesium tersedia dalam berbagai macam makanan, termasuk:

  1. kacang-kacangan dan biji-bijian
  2. polong-polongan
  3. bayam
  4. pisang
  5. salmon dan halibut
  6. biji-bijian utuh
  7. kentang

Anda juga dapat mengonsumsi suplemen magnesium dan harus berbicara dengan dokter terlebih dahulu, karena mungkin memiliki efek buruk pada orang dengan beberapa kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Kesimpulan

Siapa pun yang berpikir untuk mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral untuk meningkatkan metabolisme dan menurunkan berat badan harus berbicara dengan dokter terlebih dahulu.

Mengkonsumsi vitamin dan mineral ini tidak serta merta meningkatkan metabolisme. Namun, zat ini akan membantu memastikan nutrisi yang cukup dan memperbaiki kekurangan jika ada, yang dapat membantu mencegah penambahan berat badan dan menjaga metabolisme yang sehat.

Beberapa suplemen dapat menyebabkan efek samping dalam dosis tinggi dan memperburuk kondisi kesehatan. 

Cara paling aman untuk mengonsumsi lebih banyak vitamin dan mineral yang meningkatkan metabolisme adalah dengan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang yang bervariasi dan bergizi.

Itulah artikel Mineral dan Vitamin untuk Metabolisme. Semoga bermanfaat. 

You might also like